Jumat, 06 Januari 2017

tugas1

simple past tense

(+) They studied English yesterday.
(-)  They did not study English yesterday.
(?)  They study English yesterday?

(+) They went to the zoo 2 days ago.
(-)  They didn't go to the zoo 2 days ago.
(?)  They go to the zoo 2 days ago?

(+)  She played badminton yesterday.
(-)   She did not play badminton yesterday.
(?)   She play badminton yesterday?

(+)  They were in the class tommorow.
(-)   They were not in the class tommorow.
(?)   were They in the class tommorow?

simple present tense

(+)  My sisters have a car
(-)   My sisters don’t have a car
(?)   Do my sisters have a car?

(+)  The cat drinks
(-)   The cat doesn’t drink
(?)   Does the cat drink?

(+)   Parista has breakfast
(-)    Parista doesn’t have breakfast
(?)    Does Parista have breakfast?

(+)   Our brother teaches
(-)    Our brother doesn’t teach
(?)    Does our brother teach?

tugas 4

HAFIZH FADHILAH & FIKRI ABDUL KHOLIK (3EB03)
MIND MAPPING

JOB INTERVIEUW :
1. Education
2. organization
3. Life Background
4. Experience
5. Goal
6. Skill
7. History of Disease
8. Knowledge

STATEMENTS :
⦁ I’d apply for a job if I thought I covered about 60% of the requirements.
⦁ I’d accept the salary offered at a job interview.
⦁ I’d always try to negociate my salary at a job interview.
⦁ I’d lie at a job interview for example about my skill or job experience.
⦁ If I’m going to succed and be promoted, someone else will have to lose.
⦁ At a job interview I’d ask “what can your company do for my career ?”.

MY OPINION :
⦁ Yes, because I want to improve myself with the experience in work.
⦁ Yes, if the salary suitable with my skill, I will accept that.
⦁ Yes, if my education background or my knowledge enough to convince the interviewers to grow up the company.
⦁ No, because it can complicate my career in work.
⦁ No, I don’t want to get rid of someone else, so I will ask to work together and going to succeed and be promoted together.
⦁ No, because I’m not yet received in that company.

tugas 2

PT JAYA ABADI
JL,Warung Buncit Raya No.7 Jakarta Selatan
Telp. 021-7970518
Jakarta, 20th November 2016

Dear Sir/Madam
We look forward having your presence to work together in building residences with green concept. Plan on Wednesday 28 November 2016 at 18.30 at Bunk Lobby Lounge, G-Floor. Pullman Jakarta Central Park. Podomoro city Jl. Let Jend S Parman kav 28 Jakarta 11470.
Thank you for your time, I look forward to hearing from you soon

Best Regard’s
Fikri

Job Interview

Hafizh Fadhilah & Fikri Abdul Kholik (3EB03)
Job Interview
1.      Tell us about yourself !
v  I am a bachelor’s economy graduate, especially in accounting major. I am a curious person, hard worker, accurate in a work, and like to work together in a team. My experience in a work, I have ever worked at some big companies, especially in accounting division.
2.      Why should we hire you ?
v  You should hire me because I am a hard worker, discipline, careful, accurate in work, and can work together in the team. So you can hire me to improve your company.
3.      What is the reason behind leaving your last job ?
v  Because I have worked there in a long time, maybe I get bored on my last job. I want to go out from my comfort zone and try a something new in my career. So it is the reason why I leave my last job.
4.      Why have you been unemployed for such a long time ?
v  I don’t really unemployed, I continue studying in some courses to improve myself and learn how to work well from my senior who has experiences in a work. Beside that I have a little business in online shop.
5.      Tell me your ability to work under pressure !
v  When I work under pressure, I try to be calm and not to be stress, and choose to manage a job with my partners by dividing a job, therefore the pressure can be reduced.
6.      Tell me your job experience !
v  I have ever worked in some big companies, that is service company and trading company, in both of that company I have ever worked in accounting divison and auditing division. And beside it I have ever worked in a team in event organization.

7.      What are your expectations from job ?
v  My expectations from a job is to improve myself in a work, to enhance my experience, to build up my personality with other people, and can contribute to advance the company.
8.      Describe your management style !
v  In a work, I and my partners like to make a team in several division, so we can save time to finish the job and beside that we can save our energy. I like to work efficiently and effectively.
9.      Are you a team player ?
v  Yes, because I don’t like to work individually. And during my experience in working I used to work together in a team.
10.  What imitates you about co-workers ?
v  I hope my co-workers will imitates me on my working style, that is work together in a team.
11.  How long would you expect to work for us if hired ?
v  I expect to work with this company at least for about 5 years to give my contribution on this company.
12.  How do you see yourself 5 years from now ?
v  I hope in 5 years I can grow up my career and can increase my position in a job.
13.  Do you consider yourself successful ?
v  Yes, I believe that I can be success because my desire to advanced myself is too big.
14.  What is your weakness ?
v  My weakness is myself confidence is too low when I am in public.
15.  What is your strength ?
v  My strength is work together and accurate in a work.
16.  What position do you prefer on a team working on a project ?
v  I prefer to choose the position that appropriate with my expertise, that is accounting position.
17.  How much salary do you expect ?
v  In my new career I expect my salary about Rp 5.000.000 – Rp 7.000.000. 
18.  Are you ready to be replaced any time to other city or abroad ?

v  Yes, I am ready because it can grow up my experience in working 

Minggu, 13 November 2016

Paragraf Induktif dan Deduktif



Paragraf Induktif
Pada hari ini banyak remaja yang lebih menukai tari-tarian yang berasal dari barat seperti free dance, brigdance, salsa,  dan lain sebagainya. Hal itu bukan saja pada tari-tarian namun juga  jenis musik umumnya remaja menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian. Saat ini kesenian tradisional sudah mulai ditinggalkan dan mereka beralih mengikuti tren barat. Masuknya budaya asing tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Keberadaan dari kesenian dan budaya yang datang dari luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.

Paragraf Deduktif
Kemacetan telah menjadi hal yang biasa di Kota sebesar Jakarta. Kemacetan ini diseabkan oleh beberapa faktor antara lain. Pertama, jumlah kendaraan yang ada di Jakarta tidaklah seimbang dengan luasnya jalan. Kedua, Kurangnya kedisiplinan dari semua pengguna jalan raya. Ketiga, Kemunculan tempat-tempat yang menganggu lalu lintas, yaitu seperti pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Yang terakhir, Ketidak tegasannya aparat yang berwenang dalam menindak para pelanggar lalu lintas.

Kamis, 10 November 2016

kalimat efektif beserta contohnya

Sebelum membahas mengenai ciri ciri kalimat efektif, secara singkat akan dijelaskan pengertian kalimat efektif. Kalimat Efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran/gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti orang lain

Ciri ciri Kalimat Efektif dan Contohnya
1.      Kesepadanan
-          Mengandung unsur Gramatikal S+P+O+K :
Arip Mengerjakan tugas Bahasa Indonesia (Tidak Efektif)
Arip Mengerjakan tugas Bahasa Indonesia di Rumah (Efektif)

-          Tidak Menjamakkan Subjek :
Deny sedang makan kemudian Vaiz bermain sepak bola (Tidak Efektif)
Deny sedang makan kemudian bermain sepak bola (Efektif)
2.      Kesejajaran
Yaitu Kesamaan bentuk kata/imbuhan pada satu kalimat, contohnya :
-          memakan buah pisang dengan mengupas kulitnya (Tidak Efektif)
-          Buah Pisang dimakan dengan dikupas kulitnya (Efektif)
3.      Ketegasan
Yaitu Memberikan Penekanan dalam suatu kalimat, cara yang digunakan adalah   
 -   Meletakkan kata yang ingin ditonjolkan di depan kalimat
Harapan erwin adalah agar masalah kesalahpahaman ini dapat diselesaikan dengan baik (Tidak Efektif)
Erwin berharap dapat menyelesaikan masalah kesalahpahaman ini dengan baik (Efektif)
-          Membuat Urutan Yang Bertahap
Pameran tersebut dihadiri oleh remaja, anak anak, dan orang dewasa (Tidak Efektif)
Pameran tersebut dihadiri oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa (Efektif)
-          Melakukan Pengulangan Kata
Buku itu bagus, tebal (Tidak Efektif)
Buku itu bagus, buku itu juga tebal (Efektif)
-          Menggunakan partikel –kah, -lah, -pun
Partikel –kah
Apakah Buku itu rusak?
Partikel – lah
Kamulah orang yang saya tunggu
Partikel – pun
Buku itu tipis tetapi isinya sangat bermanfaat (Tidak Efektif)
Walaupun buku itu tipis, tetapi isinya sangat bermanfaat (Efektif)
4.      Kehematan
Yaitu Tidak menggunakan kata/frasa yang tidak diperlukan, contohnya :
-          Akibat aulya datang terlambat ke kelas, Bifa tidak diijinkan masuk oleh Dosen (Tidak Efektif)
-          Akibat datang telambat ke kelas, aulya tidak diijinkan masuk oleh Dosen (Efektif)
5.      Kecermatan
Yaitu tidak memberikan makna ganda, contohnya :
-          Mahasiswa itu mendapat IP 4,00 dan mendapat gelar cumlaude (Tidak Efektif)
-          Mahasiswa itu memperoleh IP 4,00 di kampus dan mendapat gelar cumlaude (Efektif)
6.      Kepaduan
Yaitu tidak bertele tele dan langsung pada intinya, contohnya :
-          Buku itu membahas tentang Sejarah Indonesia (Tidak Efektif)
-          Buku itu membahas Sejarah Indonesia (Efektif)
7.      Kelogisan
Yaitu Unsur-unsur dalam kalimat yang berdasarkan logika dan nyata adanya, contohnya :
-          Kepada Bapak, Waktu dan tempat kami persilakan(Tidak Efektif)
-          Kepada Bapak, kami persilakan(Efektif)

Kamis, 27 Oktober 2016

RAGAM BAHASA





Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan perkembangan zaman yang sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami perubahan. Bahasa pun juga mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000)

Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media

Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa terdiri
·         Ragam bahasa lisan
·         Ragam bahasa tulis

Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya

Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.

Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.

Ciri-ciri ragam lisan:
a. Memerlukan orang kedua/teman bicara;
b. Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
c. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
d. Berlangsung cepat;
e. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
f.  Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
g. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi
Contoh ragam lisan adalah ‘Sudah saya baca buku itu.’

Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis :
1.Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
2.Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
3.Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4.Berlangsung lambat;
5.Selalu memakai alat bantu;
6.Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
7.Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku itu.’
Ragam bahasa berdasarkan Situasi
      Ragam bahasa resmi (formal)
Bahasa resmi biasanya menggunakan tata bahasa yang baik (sesuai EYD), lugas, sopan, menggunakan bahasa yang baku, baik itu dalam bahasa lisan maupun tertulis. Sesuai dengan macamnya, bahasa ini biasa digunakan dalam acara-acara formal seperti pidato kenegaraan, rapat, di dalam undang-undang dan wacana teknis, atau pada saat berbicara kepada orang yang kita hormati.
Contoh : isi surat undangan rapat dinas
      Ragam bahasa tidak resmi (non formal)
Ciri-ciri bahasa tidak resmi adalah kebalikan dari bahasa resmi. Biasanya digunakan oleh orang-orang yang sudah akrab, seperti antara teman dekat, antara orang tua dan anak, atau kepada kerabat dekat lainnya. Bahasa non formal tidak terikat dengan aturan apapun, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa yang biasa mereka gunakan sehari-hari, bahkan kadang hanya mereka yang mengerti dengan apa yang mereka bicarakan. Contoh : Saya pergi ke kantor dimana ayah bekerja.



REFERENSI